Korespondensi antar-keduanya dimulai pada 1912, ketika May berkirim
surat kepada Gibran mengenai tokoh Selma Karameh yang terdapat dalam
Broken Wings. May sangat tersentuh dengan kisah dalam Broken Wings, yang
menurut cita rasanya terlalu liberal.
Menurut May, nasib yang menimpa Selma merupakan cerminan rasa
ketidakadilan atas persamaan hak-hak kaum perempuan. Sejak itulah
keduanya saling berkirim argumen melalui surat.
Di kemudian hari, saat Gibran menetap di Amerika, May sempat menjadi
editor untuk tulisan-tulisan Gibran, menggantikan posisi Mary Haskell.
Pada 1921, Gibran berhasil memperoleh foto May.
Tak hanya
“curhat” mereka berdua, Love Letters sebenarnya bisa dipahami sebagai
ungkapan cinta yang universal, yang mendasari sebagian besar karya-karya
Gibran. Dalam peta susastra dunia, nama Gibran memang layak
digarisbawahi sebagai salah seorang penyair yang membawa “wahyu” cinta
dan kedamaian.
Meski dibesarkan sebagai penganut ajaran Kristen Maronite, Kahlil
Gibran juga menyatakan keagungan Alquran dan potensinya bagi inspirasi
spiritual, sosial, dan sastra. Dunia Barat dan Timur yang dia selami dan
jelajahi menumbuhkan kesadaran rekonsiliasi antar-kutub itu, yang
diwakili Islam dan Kristen.”
Cinta model Kahlil Gibran dalam
rindu-dendamnya akan May Ziyadah ini biasa disebut cinta platonis, cinta
yang mampu mendatangkan gairah karena kerinduan begitu besar meskipun
di dalam dunia khayal.
Erich Fromm dalam bukunya The Art of Lovin, mengategorikan cinta
seperti ini ke dalam jenis “cinta menjadi [to be]”, yang tidak lagi
dikurung dalam keinginan untuk memiliki, tetapi menyayangi, taklebih.
Berlawanan dengan jenis kedua, yaitu “cinta memiliki [to have]”, yang
mengharuskan keduanya berada dalam ‘mahligai’ sebab cinta itu mesti
menyatu.
Dalam puisinya Kahlil berucap.
“Jika cinta tidak
dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta
akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang”
“Apa yang
telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku
mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir
hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang
akan mencabut diriku dari padanya”
“Kemarin aku sendirian di
dunia ini, kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin diriku
adalah sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari
ini… aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah
hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan
sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman”
“Aku
ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat
diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu
dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada
hujan yang menjadikannya tiada…”
“…pabila cinta memanggilmu…
ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya
merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela
sayap itu melukaimu…”
“…kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku
tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan
melihat jiwaku siap untuk berpetualang”
“Tubuh mempunyai
keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan
duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan
cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada
Tuhan…”
“Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan
berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan
cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan,
pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan”
Kalimat yang saya tulis
dengan huruf merah kalimat yang paling saya suka dan paling popular.
Dulu saya sempat mengira kalimat tersebut milik Sapardi Djoko Damono,
ternyata milik Kahlil Gibran.
CINTA YANG AGUNG
Cinta yang agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
Dan masih peduli terhadapnya
Adalah ketika dia tidak memedulikanmu
Dan kamu masih menunggunya dengan setia
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
Dan kamu masih tersenyum sembari berkata, “Aku turut bahagia untukmu”
Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
Dan terbang ke alam bebas lagi…
Ingatlah …bahwa kamu mungkin menemukan cinta
Dan kehilangannya…
Tapi… ketika cinta itu mati…
Kamu tidak perlu mati bersamanya.
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang…
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Selasa, 24 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar