Photobucket

Jumat, 13 April 2012

Peringatan HUT Sultra di Muna, Pemprov Dinilai Diskriminatif

Mataharinews.com, Raha – Peringatan Hari Ulang tahun Sulawesi Tengara ke 48, tanggal 27 April 2012 rencananya akan di gelar di Raha Ibukota Kabupaten Muna, persiapannya sepertinya kurang menggeliat.
Tidak ada terlihat persiapan-persiapan khusus yang dilakukan oleh Pemkab Muna. Berbeda dengan pelaksanaan hal yang sama tahun lalu yang dipusatkan di Kota baubau.
Saat itu, Baubau sebagaituan rumah penyelenggara, jauh-jauh hari telahmelakukan persiapan persiapan, mulai dari penataan kota, persiapan lapangan penyelenggaraan, sampai urusan akomodsi tamu undangan yang akan mengahadiri prosesi tahunan tersebut.
Rapat-rapat kepanitiaan yang melibatkan Sekretariat Propinsi dan Kota Baubau sangat sering di lakukan, sehingga detil demi detil dapat terpantau dengan baik.
Menanggapi hal tersebut, Kabag Humas Pemkab Muna, La Kusa,SE mengatakan, kalau peringatan Harla Sultra merupakan event pemerintah Propinsi. Kabupaten Muna hanya menyediakan tempat. Jadi kalau ditanya apa persiapan-persipan khusus yang dilakukan oleh Pemkab Muna, jawabnya tidak ada. Pemkab Muna hanya menyediakan tempat pelaksanaannya.
Sedangkan perseiapan seremonialnya sepenuhnya menjadi tanggungjawab kepanitiaan Propinsi. Sebelumnya, beredar selententingan yang beredar, bahwa untuk persiapan harlah Sulra tersebut, Gubernur Sultra Nur Alam, SE akan berkantor di Raha selama dua minggu. Hal ini untuk memastikan suksesnya pelaksanaan Harla Sultratersebut.
Namun belakangan, setelah dikonfirmasi pada Kabaghumas Pemkab Muna, selentingan tersebut tidak benar. Menurut La Kusa, ketika dihubungi via ponselnya (13/4), gubernur Sultra akan berkantor di Raha mulai tanggal 22 atau 23 April.
“ Pemkab Muna telah mempersiapkan Rujab Bupati atau ruang kerja Bupati sebagai tempat yang akan dijadikan kantor bagi Gubernur “. Jelas La Kusa.
Sementara itu, La Ode Ganefo salah seorang warga Kabupaten Muna saat dimintai tanggapannya seputar keseriusan Pemprov dalam penyelenggaraan even HUT Sultra mengatakan, bahwa pemprov terjesan diskriminasi terhadap Kabupaten Muna.
Pasalnya,kata kontraktor ini , perlakuan Pemprov sangat berbeda dengan Pemkot Baubau saat ditunjuk sebagai pemyelenggara. Waktu itu Pemprov benar-benar serius menyukseskan seremonial tahunan tersebut dengan mensuport dalam bentuk dana dan sumberdaya. “ Mungkin Nur Alam menganggap orang Muna sehingga mudah di  pecundangi “ tegasnya . (MA)

0 komentar:

Posting Komentar